Dari satu ide kecil berbicara pada ide lainnya, yang sama-sama kecil.
Berpindah tangan ke tangan lainnya, yang sama-sama terjerat.
Melompati sungai dan jeram lainnya, yang sama-sama mengalir.
Berpikir saat berada di persimpangan lainnya, yang sama-sama penuh.
Ide kecil telah terarah menjadi ide besar, yang mulai dari kecil.
Tangan telah melakukan pembantaian, yang tadinya terjerat.
Sungai telah menyatu dengan air asin, yang dulunya mengalir.
Jalan bebas hambatan terasa lengang, yang sebelumnya penuh.
Kita dipermainkan oleh jumlah. Kita diombang-ambingkan fakta.
Kita dipermalukan oleh sejarah. Kita tak bisa melawan waktu.
Selasa, 16 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar