Minggu, 28 November 2010

Manusia-manusia Tanpa Cahaya

Dan kita sekarang sudah berada dalam bab terakhir dari perjalanan kita mencari perlindungan. Perlindungan dari siapa? perlindungan dari apa? tentu saja dari dia yang di atas. dia yang tahu segalanya. dia yang melihat segalanya. dia yang menjadi cahaya dalam kegelapan. dia yang dengan cahayanya itu mengawasi kita. tidak ada privasi, tidak ada sesuatu yang pribadi. segala yang kita punya dan kita tahu adalah milikNya.

kita juga sudah tahu bahwa untuk berlindung dari cahayanya, kita harus mencari bayangan. kita harus mencari kegelapan. kegelapan disini berubah menjadi hal yang ada di pihak kita karena cahayaNya tidak menembus benda yang pada akhirnya membuat bayang. di bayangan itulah kita berlindung.

pertanyaannya adalah: apa kita sudah terlindung dariNya?

apa kita benar-benar ingin terlindung dariNya?

tidak ada yang salah atau benar dalam perjalanan kita kali ini. semua hanyalah sebab dan akibat. jika kita memilih untuk membunuh dan akhirnya kita dihukum, itu bukan hal yang baik juga buruk. jika kita menganggap bahwa dihukum itu hal yang tidak baik, maka membunuh itu salah. jika kita merasa bahwa tidak apa-apa dihukum karena kita merasa hal itu benar, maka membunuh itu benar. perjalanan kita yang telah kita rangkum dalam dua bab sebelumnya adalah perjalanan penuh kebebasan. dan hanya satu hal yang "benar" dalam semua perjalanan dalam hidup kita. hal tersebut adalah kebebasan.

dan dengan ini kita tutup perjalanan kita dengan sebuah pertanyaan.

Mimpi apa yang akan kita kejar selanjutnya?

Semoga perjalanan anda semua menyenangkan. Sampai bertemu lagi dalam perjalanan kita berikutnya.

Kamis, 18 November 2010

Merawat Sang Sayap

Hei lihatlah!
dia jatuh dari ketinggian. Sayapnya terluka. Semua bulunya kehilangan fungsinya.
Awan menjadi jauh dan tempat bertengger semakin buram.
Apa ini akhir dari langit?

Tidak ada waktu untuk merawat sang sayap.
Apa aku harus berlari? Apa dia harus melompat?
Tuhan sendiri tidak mau ikut campur.
Lalu dia bersembunyi dalam bayang, cahaya yang menerpa tempat bertengger itu membentuk segaris harapan.
Masih ada waktu sampai matahari terbenam.
Dan babak baru dari penilaian yang salah telah dimulai tanpa dia menyadarinya.

Rabu, 17 November 2010

Salah Penilaian

Dia datang dari atas, untuk kesejahteraan kita.
Dia datang dari atas, untuk menuntun kita.
Dia datang dari atas, untuk menunjukkan kita jalan yang benar.
Tetapi apakah dia datang dari atas juga untuk meminta kita menyembah"Nya"?

Dia datang membawa terang.
Guna memberi cahaya pada Kegelapan.
Terang itu baik, gelap itu buruk.
Sungguh sangat otoriter. Sangat memaksa.

Apa kita harus hidup dalam bayang-bayang?
Di saat terang tidak hanya menjadi "penerang" namun sudah menjadi "pengawas".
Sepertinya kita memang harus hidup dalam bayang-bayang.
Serahkan diri kita kepada kegelapan!

Rabu, 10 November 2010

Perahu Layar

Awalnya mereka semua berdiri sejajar. Tanpa pemimpin tanpa pengikut.
Mengirim kebahagian menyebar kesedihan. Tawa berderai Sedih tak sampai.
Takdir diukur dengan perbuatan serta mencurangi nasib, berdansa dengan kematian.
Entah sejak kapan ini semua dimulai.

Fajar manusia baru telah datang. Yang berdiri sejajar akan terbuang.
Kepanikan dan rasa tidak nyaman menggantung di garis mata setiap orang.
Dan mereka, yang awalnya beriringan
tanpa pemimpin,
tanpa pengikut,
tersapu arus cahaya matahari tersebut.

Sekarang waktu kita untuk naik ke perahu kita.
Perahu layar yang tangguh dan tak lekang jarak.
Di tanah yang dijanjikan masih tengah malam!