Mungkin mereka bukan siapa-siapa, mungkin juga mereka apa-apa
Memikul dunia dengan bahunya dan menginjak derita dengan langkahnya
Meretas kerinduan akan lahirnya sesosok ibu di kaki langit
Belumlah puas rasanya darah, keringat dan air mata keilahian berkelit
Jagoan itu telah datang, Menelan surya menghalang petang
Mereka bukan apa-apa, melainkan siapa-siapa
Siapa yang dituju? Siapa yang ditiru?
Manusia, semua terlalu manusia
Dapatkah manusia melihat tanah yang terjanjikan, seperti halnya Dewata melihat kesucian dalam tubuh manusia yang renta oleh nafsu dan dosa?
Kita tidak memilih. Kita tidak dipilih
Mata mereka tertutup segalanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar