Rabu, 16 Februari 2011

Dan Langit Kembali Tertawa

Taring sang Tuhan menancap sangat dalam, merobek kulit tipis sang domba.
Dia bisa saja menjerit. Dia bisa saja kesakitan. Tetapi dia tidak melakukannya!
Saat penolakan terlihat seperti keagungan yang hakiki.
Rerumputan melawan kuasa angin, hari akhir terasa begitu dekat.

Hutan rimba melenguh puas mendengar berita bahagia tersebut.
Dia telah datang. Dia adalah sang penebus.
Mungkin kita semua akan bertanya-tanya. Tuhan tak lagi berjaya.
Domba lemah menjadi dewa, dan langit kembali tertawa.

Tidak ada komentar: