Awalnya mereka semua berdiri sejajar. Tanpa pemimpin tanpa pengikut.
Mengirim kebahagian menyebar kesedihan. Tawa berderai Sedih tak sampai.
Takdir diukur dengan perbuatan serta mencurangi nasib, berdansa dengan kematian.
Entah sejak kapan ini semua dimulai.
Fajar manusia baru telah datang. Yang berdiri sejajar akan terbuang.
Kepanikan dan rasa tidak nyaman menggantung di garis mata setiap orang.
Dan mereka, yang awalnya beriringan
tanpa pemimpin,
tanpa pengikut,
tersapu arus cahaya matahari tersebut.
Sekarang waktu kita untuk naik ke perahu kita.
Perahu layar yang tangguh dan tak lekang jarak.
Di tanah yang dijanjikan masih tengah malam!
Rabu, 10 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar