Hei lihatlah!
dia jatuh dari ketinggian. Sayapnya terluka. Semua bulunya kehilangan fungsinya.
Awan menjadi jauh dan tempat bertengger semakin buram.
Apa ini akhir dari langit?
Tidak ada waktu untuk merawat sang sayap.
Apa aku harus berlari? Apa dia harus melompat?
Tuhan sendiri tidak mau ikut campur.
Lalu dia bersembunyi dalam bayang, cahaya yang menerpa tempat bertengger itu membentuk segaris harapan.
Masih ada waktu sampai matahari terbenam.
Dan babak baru dari penilaian yang salah telah dimulai tanpa dia menyadarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar