Jumat, 19 Juni 2009

Kenyataan pahit dan usaha keras tak terbayarkan

Satu,
Dua,
Tiga,
Empat,

Langkah cepat tak beraturan
Merunduk sedikit hindari sentuhan setan
Laut terbatas hanya dalam mimpi
Dinginnya air pecahkan imaji

Dendam sepanjang hidup tak terbayarkan
Apa kita terus berpapasan?
Apa kita harus berpapasan?
Sakit pikiran kacaukan imanmu
Guncang jiwamu
Lukai tubuhmu

Lalu lintas orang seakan hanya satu kursi
Keindahan dan kesenangan tak ada yang sempat nikmati
Meniadakan jembatan sosialisme tentu hal yang bodoh
Kuno, menyedihkan dan kuno

Aku, terjebak antara banyak pintu
Tanpa ada satupun jendela
Berusaha satukan kepingan yang nyatanya belum tuntas



Aku adalah satu, dan kau ternyata tak terbatas.

Tidak ada komentar: