Kakak, aku mau ke sana.
Sendirian saja tanpa pegangan.
Rumputnya lebih hijau dan Pohonnya lebih rapi.
Jangan ikut, tetaplah di sini.
Adik, kakak khawatir.
Rumput hijau banyak gangguan.
Pohon rindang peka sentuhan, dan banyak serangan panik.
Kalau tumbang mana bahunya?
Kakak, aku tidak butuh bahu lagi.
Tangisan kuredam dengan imajinasi.
Bahkan takut sama sekali tak menyentuh asa.
Kertas polos jadi berwarna.
Adik, sekali lagi kakak bilang jangan.
Siapa yang hilang di sana?
Siapa saja yang pernah hilang di sana?
Siapa yang akan hilang di sana?
Pulanglah sebelum bulan naik singgasana.
kakak, aku turut berduka cita.
Kanvasmu tak seperti yang kubayangkan dulu.
Gunung-gunung, pepohonan,
laut lepas sampai danau tenang.
disaat bulan mulai lelah memangku malam,
Benihmu tak akan muncul, kegelapan pun akan padam.
Sabtu, 27 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar